Translate

Sabtu, 12 Mei 2012

Ke Laut Saja-lah...

Kemarin sewaktu mengendarai mobil dari radio terdengar lagunya Radja yang reff-nya kurang lebih "Pergi, pergilah, jauhi diriku, mendingan cabut ke laut saja lah...". Saya jadi teringat lagu Bengawan Solonya "Gesang" seniman besar kita, "Air mengalir sampai jaaauh, akhirnya ke lauuut...".  Sepertinya mirip-mirip juga, menggambarkan bahwa laut adalah tempat yang jauh, atau kalau dalam syairnya Radja lebih banyak menunjukkan tempat yang tidak disukai.

Perjalanan air, menurut siklus hidroologi yang pernah saya pelajari yang bermula dari menguapnya air (evaporasi) dari permukaan bumi-dari badan air (sungai-danau-atau laut) maupun transpirasi dari tetumbuhan yang ada di permukaan bumi.  Dan uap air karena sangat ringannya terangkat  ke angkasa dan pada ketinggian tertentu karena suhu yang dingin maka uap air akan berubah menjadi air (kondensasi) dan jatuh sebagai air hujan (presipitasi).  Dalam perjalanannya air hujan yang jatuh ke permukaan bumi, bisa meresap ke dalam tanah (perkolasi) yang kemudian mengalir menjadi aliran air bawah tanah (lateral) maupun menjadi cadangan air bawah tanah.  Atau air hujan yang jatuh ke permukaan bumi dapat juga langsung dialirkan di atas permukaan tanah (run-off).  Aliran air di bawah maupun di atas permukaan tanah mengalir menuju ke tempat yang lebih rendah dan berkumpul dalam badan-badan air berupa sungai dan anak-anak sungainya, danau yang kemudian terus mengalir hingga ke laut.

Jika siklus air di analogikan seperti perjalanan kehidupan kita semenjak turun di permukaan bumi, bergerak-berjalan-berlari dan mengambil peran kehidupan. Maka sebaiknya langkahkanlah kaki kita untuk selalu menuju ke tempat-tempat yang jernih dan baik. Ambilah peran kehidupan yang dapat memberi banyak manfaat bagi orang lain dan alam sekitar.  Gerakkanlah langkah kaki kita agar membumi dan mampu memberi makan akar kehidupan, atau bersatu berkumpul dalam sungai-sungai, danau-danau nan jernih hingga menuju laut kehidupan abadi, laut yang masih dapat memberi manfaat bagi kehidupan-kehidupan di dalamnya. Atau berhenti di kedalaman bumi yang kelak masih dapat dimanfaatkan sebagai cadangan energi kehidupan. Janganlah bersikap sebaliknya, melangkah dan berhenti di kubangan nan kotor bahkan comberan yang menjijikkan.  

Laut adalah terminal akhir-tempat pemberhentian perjalanan kita.  Laut kehidupan kita, seyogyanya adalah tempat yang baik.  Sehingga istilah "Ke Laut Saja Lah...." akan mempunyai arti yang baik, dan enak di dengar. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar